Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakaatuh,
Allah
Maha Indah dan amat mencintai keindahan.
Berarti siapapun yang rindu menjadi orang yang dicintai Allah kita harus
mengenal apa yang namanya keindahan, karena keindahan adalah salah satu jalan
agar kita dicintai oleh Allah.
Dan
standart, kita itu suka pada keindahan.
Allah menciptakan dunia ini indah bahkan surga saja diceritakan penuh
keindahan. Memang sudah standart pada diri kita senang yang indah. Lalu mengapa hati yang cuma satu‑satunya ini
harus kita isi dengan kejelekan? Jelek itu tidak pernah bersatu dengan
keindahan. Kalau alam ini indah dan hati
kita
mencintai
keindahan, niscaya akan terpancar pribadi yang indah.
Saudara‑sadaraku
sekalian.......
Harusnya
keindahan semua yang kita lihat membuat hati kita indah dan kalau hati sudah
indah maka terpancar keindahan dari diri kita. Nah, Rasulullah SAW juga
ternyata indah. Rambutnya indah, matanya
indah, suaranya indah, wajahnya indah dan yang paling mengesankan adalah
pribadinya yang indah. Kita manusia juga
senang keindahan. Iklan sampo dijamin
yang punya rambut indah. Kita berkunjung
ke taman yang indah. Jarang kita
berkunjung ketempat pembuangan sampah.
Yang jadi masalah sekarang bagaimana keindahan itu ada pada diri kita?
Keindahan
itu lekat dengan sesuatu yang bersih.
Rumah megah, kotor hilang keindahannya.
Rambut indah, kotor juga hilang keindahannya. Bersih bagian terpenting dari
keindahan. Bersih lahir dan bersih
batin. Ada orang yang bersih tapi
hatinya busuk dijamin tidak akan indah.
Maka siapapun yang ingin tampil indah, perkataan yang harus selalu
ditanyakan, saya bersih atau tidak?
Karena
kalau hati sudah busuk, pikiran busuk dan omongan juga busuk. Kita semua pasti
jadi tua.Kalau kitamengandalkan kecantikan keindahan lahir, itu tidak bisa
dipertahankan. Kalau pertahanan
keindahan sudah habis dan pribadi tidak indah maka tidak ada yang tersisa. Jadi siapapun diantara kita yang tidak pernah
bertanya apakah mata ini sudah bersih, apakah pikiran kita sudah bersih, apakah
pembicaraan kita bersih, apakah harta kita sudah bersih, apakah hati kita sudah
bersih ? Kalau bersih belum menempati bagian dari diri kita tipis harapan. “Amat beruntung orang yang gigih mensucikan
dirinya dan merugi orang yang mengotorinya”.
Sekarang
kita lihat dulu apa komponen yang penting dari keindahan dan kebersihan ini.
1. KESABARAN
Orang
yang tidak sabar, berkeluh kesah, menggerutu, orang yang mudah panik, emosional
akan hilang keindahannya. “Orang yang
jamin sabar itu adalah orang yang yakin kami milik Allah dan bakal kembali
Kepada
Allah”. Kita tidak punya apa‑apa Insya
Allah adalah indah. Berarti orang yang
tdak akan indah dalam hidupnya, orang yang merasa segalanya milik dirinya,
merasa takut kehilangan, merasa takut rusak, takut diambil...panik dalam
hidupnya. Marilah belajar sabar karena
sabat pangkal keindahan. Sabar dalam hal apa?
Sabar
dalam taat kepada Allah. Shalat sabat,
tahajud sabar, melihat maksiat sabar.
Ada orang yang dalam sholat sabar tapi lihat maksiat tidak sabar. Sabar ketika ditimpa musibah, sabar keitka
sakit, tidak berkeluh kesah. Kesabaran
itu pada pukulan pertama dalam ujian.
Jadi kalau kita ingin melihat kesabaran kita lihat ketika datang yang
pertama hantaman kepada kita dan kita tetap tenang. Insya Allah kesananya lebih mantap.
Pendek
kata keindahan akrab dekat dengan kesabaran.
Tidak punya kesabaran hilang keindahan penampilan, keindahan rupa,
keindahan rumah, keindahan harta bagi orang yang tidak sabar.
2. KELEMBUTAN
Kelembutan
itu ada pada sesuatu kecuali akan menjadi indah. Maka bagi orang‑orang yang
ingin dicintai Allah, pertanyaan kedua adalah sampai sejauh mana kelembutan ada
pada diri kita?
Orang
yang kasar, bengis, kaku, keras ini tidak nyunnah. Rasulullah SAW adalah
seorang petarung terbaik. Tidaklah
bertempur kecuali beliau berada di baris terdepan. Tapi peperangan dan pertempuran yang dahsyat
tidak merubah kehalusan budi pekertinya.
Guru yang kasar jauh tidak disukai dibanding guru yang bertutur kata
lembut. Ibu yang bengis, kasar sulit
untuk mencuri hati anaknya.
Saudara‑saudara
sekalian...
Kita punya bahan yang
lembut tapi kasar yang keluarnya, hilang keindahannya. Seindah apapun penampilan bila prilaku
kesehariannya,
kelakuannya kasar, kata‑katanya kasar akan jatuh wibawanya, jatuh
keindahannya. Ingat 2 minggu yang lalu
pendamping diam itu emas adalah 4 S
yaitu :
1. Senyum
2. Salam
3. Sapa, dan
4. Santun
Marilah
kita upayakan kelembutan itu bagian dari sikap kita. Kalau memanggil seserorang,
panggilah dengan panggilan yang paling halus. Subhanallah, kelembutan itu
indah.
3. IKHLAS
Makin
ikhlas, makin bersih hati, makin putus harapan selain kepada Allah SWT. Itu terpancar kebersihannya dari tutur kata
dan prilaku. Indah keikhlasan itu. Makin
bersih dari rasa ingin dihormati, dari rasa ingin dihargai, dari rasa ingin
dipuji harus dengan cara terbaik. Berbahagialah bagi ibu yang merdeka tidak
berbuat kebaikan karena ingin dibalasbudi oleh suami tapi berbuat kebaikan
karena ingin dicintai Allah..
Orang
yang ikhlas berbuat sekecil apapun
kebaikan, Allah yang akan membersar‑besarkannya, menurut Imam Ali. Insya Allah orang yang ikhlas dia akan puas
dengan apa yang dilakukan, bukan puas dengan apa yang didapatkan. Orang yang ikhlas kesibukannya adalah
bagaimana supaya yang dilakukan ini disukai Allah, terlepas dari orang lain
menghargai atau memuji atau tidak.
4. MENGAMALKAN SUNNAH
Keindahan
itu lekat kepada orang yang paling banyak mengamalkan sunnah‑sunnah rasul
sesudah yang fardhu. Amalan fardhu itu
bagai bangunan yang kokoh, tiang, pondasi dan bangunan. Tapi bangunan ini jadi indah sesudah dicat,
keramiknya bersih, pakai taman, pakai pagar, inilah amalan‑amalan sunnah. Kita menunaikan yang fardhu Insya Allah kita
menjadi pribadi yang kokoh tapi dengan amalan yang sunnah jadi pribadi yang
kokoh dan indah. Jarang sholat tapi
mengamalkan yang sunnah seperti pakai dasi tapi tidak pakai yang fardhu.
Jadi
semakin banyak kita mengamalkan yang sunnah sesudah yang fardhu semakin
indah. Makanya kita harus belajar tahu
bagaimana Nabi Muhammad itu kesehariannya.
Sampai hal yang kecil kita tiru Nabi Muhammad itu lambat laun pribadi
kita jadi indah. Dari mulai bangun tidur
senyum, doa, tata mulai bangun tidur.
Dikamar mandi tidak berlama‑lama, tidak bicara, itu sunnah. Tertib sampai hal‑hal yang paling kecil. Sudah ada aturannya semua.
Mulai
sekarang miliki buku tentang Nabi Muhammad.
Luangkan waktu untuk mengetahui bagaimana senyumnya, bagaimana
santunnya, bagaimana kedermawanannya, bagaimana keberaniannya. Makin tahu tentang Nabi
Muhammad
pelan tapi pasti pribadi kita akan bergerak menjadi pribadi yang indah.
Mudah‑mudahan
dengan 4 hal tersebut, kita mulai memperindah topeng kita dengan kebersihan,
kerapihan dan perawatan. Tapi yang
paling penting dari itu kebersihan batin kita yaitu komponennya kesabaran,
kelembutan, ikhlas dan mengamalkan yang sunnah sesudah fardhu.